Sunday, August 31, 2014

~~*~~ KITAB ARBAIN AN-NAWAWI #1 ~~*~~

��Berhentilah Sejenak��

Sebelum engkau memulai tilawah....

Sebelum melakukan berbagai ibadah....

Sebelum menulis status...

Sebelum membuat statement atau sekedar memberikan sesuatu komen...

Dan sebelum melakukan berbagai aktifitas dalam kehidupan....

Please, STOP for a moment....

Berhentilah sejenak....

Tanyakan kepada dirimu...

Tanyakan kepada nurani di lubuk hatimu yang paling dalam.

Untuk apa sebenarnya kau lakukan semua itu?

Untuk apa kau tilawah?
Apakah sekedar untuk mengejar laporan kholas?

Untuk apa kau lakukan berbagai ibadah?
Apakah sekedar agar nampak soleh atau solehah?

Untuk apa kau menulis status, di FBmu, WA, BB, Twiter atau sosial media lainnya?

Apakah sekedar untuk memperbanyak tanda LIKE, atau mendapat pujian  atau tepukan gemuruh ?

Untuk apa kau memberikan komen atau mengeluarkan statement?
Apakah sekedar agar terlihat keren ?

Apakah untuk semua itu kau lakukan segala aktifitasmu?

Jika sekedar untuk itu semua, kau lakukan segalanya. Maka ketahuilah, bahwa engkau tidak akan mendapat sesuatu selain apa yang telah engkau niatkan atasnya...

Sungguh niat akan menjadi penentu nilai dan kwalitas sesuatu amal.

Begitulah Rasulullah saw mengkhabarkan kepada kita semua....

إنماالأعمال بالنيات، وإنما لكل امرئ مانوى. فمن كانت هجرته الى الله ورسوله فهجرته الى الله و رسوله، ومن كانت هجرته لدنيا يصيبها أو امرأة ينكحها فهجرته الى ما هاجر إليه.

"Sesungguhnya setiap perbuatan bergantung kepada niatnya. Dan sesungguhnya setiap orang (akan dibalas)  berdasarkan apa yang dia niatkan. Siapa yang hijrahnya karena (ingin mendapatkan keredhaan) الله dan RasulNya maka hijrahnya untuk الله dan RasulNya. Dan siapa yang hijrahnya karena menginginkan kehidupan dunia atau karena wanita yang ingin dinikahinya maka hijrahnya (akan bernilai sesuai) yang dia niatkan."
(HR. Bukhari & Muslim).

Begitulah kedudukan niat.

Sedemikian pentingnya niat, sehingga para ulama fiqh menempatkan niat sebagai salah satu rukun dari setiap ibadah.

Tidak sah suatu ibadah melainkan ada niat yang menyertainya.

Namun, tidak diterima niat, melainkan ada keikhlasan di dalamnya.

جعلنا الله وإياكم من التوابين، و من المتطهرين، ومن المخلاصين، ومن عباده الصالحين.

Semoga الله menjadikan kita semua termasuk golongan orang yang bertaubat, termasuk golongan orang yang senantiasa mensucikan diri, termasuk golongan  orang-orang yang ikhlas, dan termasuk golongan hamba-hambaNya soleh.
آمين يا رب العالمين...

�� Pelajaran dari hadits ke satu, Kitab Arbain An Nawawi...

#Semoga bermanfaat...

(Ustadz Mu'alim)

Wednesday, August 27, 2014

~~~*~~~ KETIKA MIGRAIN MELANDA ~~~*~~~

Oleh : dr. Aima Amalia

Ketika Migrain Menghadang ��

Migrain adalah sindrom klinis dengan gejala nyeri kepala yg episodik dan rekuren(kambuh) yg berhubungan dgn gejala lain seperti;
mual, sensitivitas terhadap cahaya, suara atau bau bauan, sentuhan atau gerakan kepala.

Nyeri kepala yg sering dihubungkan dengan migrain (nyeri kepala sebelah).

 Mendeteksi migrain 

Riwayat migrain dalam keluarga, awal serangan pada usia dibawah 45 th, keberadaan aura, serta sakit kepala yg berhubungan dgn menstruasi, dan yg terpenting sakit kepala tidak disebabkan oleh penyakit lain.

Pada praktik sehari2, migrain yg sering ditemukan adalah migrain dengan atau tanpa aura.

↔ Aura
Yg dimaksud aura disini adalah perubahan pada fungsi otak yg muncul sebelum atau sesudah migrain.

Aura migrain bisa muncul bermacam2 mulai dari gejala penglihatan, halusinasi sampai penurunan kesadaran.
Gejala yg paling sering dikeluhkan adalah penglihatan seperti melihat garis zigzag(fortifikasi), bintik2 hitam (skotoma) atau cahaya yg bersinar.

Kelemahan tungkai yg disertai dengan sensasi seperti lumpuh atau kebas juga merupakan salah satu manifestasi aura
_________

⏫ Migrain tanpa aura

Jenis migrain ini tidak disertai aura.
Karakteristiknya adalah nyeri kepala satu sisi yang berdenyut. Intensitas sedang sampai berat dan diperparah dengan aktifitas fisik.
Gejala dpt bertahan 4-72 jam.
Selain itu selama serangan dapat ditemukan gejala fonofobia(terlalu peka terhadap bising), fotofobia(terlalu peka terhadap cahaya) mual dan muntah.
Sebelum serangan biasanya pasien mengalami gejala prodromal(pendahulu) seperti depresi, malas beraktifitas, gerakan mengunyah ngunyah, atau sering kencing.

Gejala prodromal tsb dpt muncul 24 jam atau lebih sebelum serangan.

⏫ Migrain dengan aura
                     
Penyebabnya tidak diketahui pasti. Serangan migrain didahului dengan aura yg berlangsung 5-60 menit.
Sakit kepala dapat muncul sesudahnya atau beberapa saat usai masa bebas gejala kurang dari 1 jam, nyeri kepala dapat berlangsung 4-72 jam.

�� Kenali Faktor Pemicu Migrain ��
                   
Setiap orang mempunyai faktor pemicu yg berbeda, yang dapat menjadi pemicu serangan migrain adalah menstruasi, merokok, terlambat makan, stress, kurang tidur dan trauma kepala.

Ada juga beberapa makanan yg dikaitkan denan migrain, terutama bagi yg peka seperti keju, jeruk dan kopi.

Faktor lingkungan dapa juga mempengaruhi, misalnya suara bising, cahaya kelap kelip (misalnya permainan komputer), perubahan cuaca, terhirup asap rokok atau aroma yg tajam.

 Penanganan 
                                 
Hindari faktor pemicu serangan. Terapi non medikamentosa (tanpa obat) yg dpt dicoba adalah dzikir, relaksasi dan psikoterapi, sedangkan terapi medikamentosa dengan analgesik (antinyeri) dan anti migrain.

Analgesik alami yg bisa di gunakan adalah ;
♻ MAGAFIT
♻ EXTRA FOOD
♻ MENGKUDU KAPSUL HPAI
♻ MADU ASLI HPAI
♻ NATURA OMEGA SQUA

                                     
�� Kala Migrain Menyerang ��
                 
Pada saat migrain menyerang lakukan beberapa langkah berikut:       
�� Letakkan handuk yang sudah dibasahi dengan air dingin pada area leher atau dahi.
��Hindari konsumsi kopi, teh atau sari jeruk.  
��Hindari gerakan berlebihan.            
��Hindari membaca atau menonton TV.    
Usahakan rileks, istirahat di ruangan yg tenang dan redup.

~~~~~*~~~~~ SAAT KAU PERGI ~~~~~*~~~~~

            Ingin sekali untuk tidak mempercayai ini. Tapi kabar yang baru saja aku dengar tadi benar adanya. Firasatku beberapa hari ini terbukti. Aku yang sudahsekian lama tidak bias menghubungi mereka, akhirnya malam ini aku dapat menghubungi dan berbincang-bincang dengan nya. Ya sejak perselisihan antara aku dan suamiku, aku tidak bias lagi menghubungi mereka, karena otoritas suamiku yang menutup aksesku untuk menghubungi mereka ditutup. Dengan demikian aku begitu sulit untuk menghubunginya.

Ya,,,,,beliau adalah wanita tua yang sampai detik ini masih aku masih aku anggap sebagia Ibuku sendiri, terlepas masalah yang terjadi antara aku dan suamiku.
Beliau yang selama ini membuatku kuat, beliau yang selama ini menjadi kekuatanku untk mempertahankan rumah tanggaku.
Malam ini aku bias berbicara dengan beliau, Alhamdulillah beliau sehat, Bapak juga sehat tapi ada kabar duka, Kakak iparku meninggal dunia. Aku kaget, dulu ketika mendengar dia sakit aku tak pernah bisa menghubunginya. Keegoisan membuat hubungan siaturahim antara kami renggang.

Dia kakak iparku, mengidap kanker payu dara, beberapa waktu yang lalu kabar terakhir aku dengar salah satupayu dara nya diangkat, setelah itu aku taktau lagi kabarnya.
Yaa Allah berikanlah ketabahan untuk suami nya, beri ketegaran untuk kedua putranya. Mereka msih sangat kecil untuk berpisah dengan Ibunya. Memang Rizky, jodoh dan mati adalah tiga misteri Allah. Tak ada yang menyangka kebahagiaan kakak iparku harus terenggut oleh sebuah penyakit ganas sekelas kanker. Mungkin tak ada yang menyangka jika semua harus berakhir di ranjang Rumah Sakit. Kebahagian bersuami suamidan anak-anaknya harus usai dia nikmati di dunia.

Malam ini membutku begitu meyadari bahwa kebersamaan dengan orang yang kita cintai di dunia ini tidak abadi. Ajal pasti akan tiba, enath itu kematian atau alasan lain yang menjadikan perpisahan menjadi salah satu frame dalam epiode kehidupan.
Aku menyadari betapa pentingnya arti sebuah kebersamaan. Dan sungguh selama ini aku rupanya kurang mensyukuri.
Kepergian kakak iparku sangat mengejutanku, memberiku sebuah hikmah tentang nikmatnya kebersamaan bagaimanapun kondisinya.
Perpisahan raga dan nyawanya memutus nikmat seseorang atas dunia.

Malam ini membuatku menyadari betapa aku harus lebih memperhatikan kesehatanku. Kesehatan ini bukan saja untuk ku, namun untuk orang-orang yang sampai detik ini masih mencintai dan menyayangiku. Kesehatanku bukan hanya untukku, namun untuk calon-calon mujahid dan mujahidah yag kelak akan lahir dari rahimku. Aku harus menjaga kesehatanku, karena aku masih ingin hidup seribu taun lagi, aku ingin melahirka banyak mujahid dan mujahidah untuk tegaknya Agamaku. Aku harus bisa membuat Imamku (Rosulullah Sholallahu'alaihi Wasalam) bangga dengan banyak umatnya kelah di Akhirat.

Malam ini juga aku harus belajar ikhlas, ikhlas untuk tidak lagi mendengar suara kakak iparku.........
Yaa Allah ampunilah dosa-dosa kakak, tempatkan ia pada tempat terindah disisi_MU, terima semua amal ibadahnya Yaa Allah.....
Beristirahatlah dengan tenang Kak, Allah lebih menyayangimu...

(Di kisahkan NN via telfon tengah malam)

23.56 PM
8 Clear Water Bay, KL
*ZRN*

Thursday, August 7, 2014

~~~*~~~ Pesan Diamku ~~~*~~~

Untuk seseorang ,,,,,,maafkan aku setelah terakhir sambungan telfon itu, aku hanya ingin berdiam untuk beberapa waktu. Aku ingin bercinta dengan Robb ku. Izinkan aku untuk berdiam dalam ketengan kelak jika kau memang untuk ku Allah pasti akan menuntunmu datang padaku....
Maafkan aku , aku ingin diam sejenak beberapa waktu hingga nanti kita kembali.

Aku merasakan kenyamanan saat sekilas denganmu, sosok pelindung itu ada padamu, sosok penyabar itu ada padamu, sosok yang memahamiku itu ada di dirimu. Namun ku harap kau bersabar untuk ku......


Hingga Allah mempertemukan kita kembali

*Nice regard*

~~~~~ * ~~~~~ Catatan Yang Terlupakan dari Diary Permata ~~~~~*~~~~~

Senin, 12 Maret 2012

Hari ini aku kembali menghubungi mertuaku, menanyakan kabar suamiku dan keberangkatannya ke luar pulau. Kabar dari Ibu mertuaku, suamiku akan berangkat besok pagi jam 8.
Airmata ku mengalir perlahan tana aku minta, ketika beliau memintaku untuk sering-sering menghubunginya.
Yaa Robb,,,,,,Aku bahagia aku dekatnya disaat aku tak diharapkan oleh putranya.

"Seng kerep telpon yo Nduk, ra ketang sak kecap" (yang sering telfon ya Nak, meskipun sepatah kaa)

Aku menyanggupinya, dan selalu aku berusaha memenuhi keinginan mertuaku itu yang sudah aku perlakukan layaknya Ibu kandungku sendiri.
Aku masih menanti Allaah Subhanahu Wata'ala membuka pintu hati suamiku, untuk segera menghubungiku atau paling tdak membalas sms atau menerima telfonku.



Selasa, 13 Maret 2012

22.18
Sambil menanti Kajian Rutin Online yang selalu kuikuti setiap malam Rabu, aku coba kilas balik pelajaran Bahasa Arabku, tapi ditengah aktifitasku aku teringat suamiku. Abiy......
Pengen banget telfon dan mendengar suaranya tapi takut dicuekin dan nangis lagi.
Duh Biy......taukah kamubetapa aku takut kehilanganmu, aku sangat saying padamu hingga aku rela melakukan apapun untuk memenuhi keinginanmu. Tapi aku juga sedih Biy, beberapa bulan ini aku tak bias mengirimkan uang untukmu. Abiy tau aku harus melunasi hutang dulu. Ya udah Biy, istirahat ya, besok pagi Abiy harus kembali ke Medan. Do'aku semoga Abiy selamat dalam lindungan Allaah Subhanallahu Wata'ala.



Rabu, 14 Maret 2012

21.31
Aku kembali telfon Mbok, dengan semangat dan antusias seperti biasa Beliau menjawab telfonku. Aku bahagia, sungguh begitu bahagia.
Mendengar nada suaranya, mendengar pesannya. Taukah Mbok,,,,bahwa putramu kini tak menginginkan aku lagi, putramu kin tak mengharap mendengar suaraku lagi, putramu kin begitu membenciku. Tapi Mbok,aku semakin menyayangimu, aku tak akan meninggalkan dan membenci putramu walau bagaimanapun sikapnya padaku.
Kemudian aku telfon kakak iparku, ingin menanyakan apakah suamiku telah sampai di tempat tujuannya. Namun yang menjawab telfon adalah istrinya(kakak ipar perempuanku) tapi telfon langsung diberikan pada Aah mertuaku. Kali ini Beliau berbicara seperti dul, bukan kala saat beliau baru sampai di Medan pertama kali. Dulu beliau tak mampu berkata disaat pertama kali menginjakkan kaki di Palemabang, suara tertahan menahan isak. namun malamini aku dengarkan suatu kondisi yang jauh berbeda dari sebelumnya. Beliau sampaikan padaku Besok sore suamiku kemungkinan baru tiba di Palembang.
Kemudian kucoba ngobrol dengan Iparku, namun sangat ketus sekali Ya sudah kusudahi daja silaturahimku.
Ku tutup telfon dan kembali kuluahkan sesakku dalam isak tiada henti.....Yaa Robby beri hamba kesabaran.


Senin, 19 Maret 2012

23.10
Yaa Allaah,,,sungguh aku kangen banget dengan suamiku. Kemanakan kehangat yang dulu sempat ada,kasih saying dan kerinduannya yang dulu sempat kudengar ?
yaa Allaah kembalikan suamiku.......Aku mohon padaMu......


Selasa, 20 Maret 2012

00.15
Alhamdulillah Yaa Ilaahi,,,,,,hari ini dapat kudengar suara suamiku. Tak apa meski nadanya sangat acuh padaku.2 menit mati, ku telfon lagi hingga 5 menit di matiin...... sedih......tapi ya sudahlah aku tak boleh putus asa. aku harus mampu mempertahankan rumah tanggaku, aku harus mampu merayu suamiku.
Kalaupu aku harus bersimpuh dihadapannya pun aku siap melakukannya demi cinta dan pngabdianku padanya. Sedikit sedih memang saat aku berusaha membangkitkan kenangan di awal pernikahan kita, dengan acuh ditimpali dengan kalimat "Dah lupa".... Allaah Yaa Karim,,,beri hamba kesabaran kumohon....
Aku rindu padamu Biy,,,,,,ribu saat kau sms "Dhek, monggo teng Mushola, mas seng adzan"
rindu panggilan sayangmu "Bu Uli", "Adhek", "Umiy"
Aku rindu manjamu mas, sungguh aku rindu...


26 Maret 2012

Kesabaran yang kubangun hancur,
Kesetiaan yang kuandalkan kauporak-porandakan.
Aku bagai bangkai tiada berharga,
Aku bagai laying-laying putus dari benangnya,

Ku bohongihatiku dengan senyuman,
Kutipu jiwaku dengan ketegaran,
Kukatakan pada hatiku, bahwa aku mampu.


Selasa, 27 Maret 2012

10.30
"Mf, mungkin hubungane dwe ora iso lanjt, wis nek kowe arep mlangkah karo mantanmu aku ora nyalahne kowe, daripd awake dwe gur tukaran ae ora bhagia"

Pesan suamikudalam inbox FB nya.
Tubuhku terkulai dan aku menangis sejadi-jadinya. Aku menerima perlakuannya, ketidak peduliannya,kekerasan hatinya, karena dia suamiku......aku menikah dengannya bukan karena paksaan dari siapapun namun darihati dan karena Allah.
Aku mengawali pernikahanku denga kejujuran dan kaena Allah bukan nafsu.

Kupertaruhkan nyawaku untuk mempertahankan rumah tanggaku,Kenapa Yaa Allaah suamiku berbalik 180' dengan ketika awal kita bertemu.
Apakah benar dia hanya memanfaatkan aku ?
Apakah benar dia hanya mau uangku ?
Apakah benar dia tidak mencintaiku ?

Sakit banget ketika aku harus menerima kenyataan ini, kenyataan jika suamiku sedang mengejar-ngejar perempuan lain.
yaa Ilahi belum ckupkah cobaan ini ?
Aku nggak boleh nyerah, dia suamiku meski nyawa taruhannya aku akan mempertahankannya. Sungguh aku tak ingin pengalaman pahit Bundaku terulang padaku, Aku harus bias mengembalikan kasih saying suamiku walau amat sangat sulit kulakukan.


28 Maret 2012

17.10
"WES CUKUP SEMENE WAE SEKABEHANE"
20 hours ago

Yaa Allaah kalimat thalak ini tertulis jelas di inbox ku,Setan apa yang telah menguasai suamiku.
Aku sungguh tak ingin dia meninggalkan aku Yaa Allaah...

Akan kulakukan apa yang kau mau,,,
Akan kuberikan seluruh hidupku,,,
Asal jangan kau pergi tinggalkan aku,,,
Aku mohon padamu.....


Friday, August 1, 2014

~~~*~~~ Maafkan Aku Belum Mampu Membimbingmu,,,Permaisuriku ~~*~~

       Aku menikahinya 2 tahun lalu. Seorang gadis yatim dari keluarga yang sederhana. Aku terpesona dengan akhlaknya, ilmu dan penampilannya yang cukup menjadi standartistri pilihan. Aku hampir tak memiliki keberanian kala itu untuk meminangnya karna kusadari kedalaman ilmu yang tak sebanding yang ia punya. Begitu banyak pastinya laki-laki yang menginginkannya menjadikannya istri. Aku menyadari, aku hanya seorang pemuda pengangguransaat itu. Namun mungkin ini adalah kehendak Allah SWT hingga keberanian itupun dating dan memacuku untuk menyatakan padanya, bahwa aku ingin meminangnya.

Sungguh aku tak menyangka dia malah mempersilahkan aku datang pada orang tuanya jika aku memang serius meminngnya. Alasannya dia tidak ingin pacaran sebelum pernikahan, dia mempercayaiku meskipun aku belum pernah bertemu dengannya.
Jejaring social (Facebook) yang memperkenalkan aku dengannya.

    Akhirnya akupun menikahinya tepat 1 Minggu sebelum bulan puasa. Bulan yang indah diman pertama kalinya aku menjalankan ibadah puasa dengan belahan jiwaku, bidadari syurgaku, istriku.
Jika aku harus jujur, aku malupad diriku sendiri, sebagai seorang laki-laki sejak aku menikahinya bahkan sebelum au meminangnya dia selalu meringankan bebanku,membantuku.
Dia memang bukan gadis desa yang berkutat dirumahnya, tapi dia adalah perempuan pekerjayang mengais rizky di negri orang, sebut saja BMI. Tapi sungguh bukan karena itu aku tertarik padanya. Tapi pemahaman ilmu agama yang dia miliki, ketekunannya dalam ibadah yang mendorongku untuk mengajaknya melangkah menuju pernikahan suci. Aku begitu yakin dia akan menjadi calon ibu sholehah untuk ptra-putriku nanti.
Ketika pernikahan digelar, aku yang hanya seorng anak buruh tani dan memiliki ayah yang sakit-sakitan dan juga takpunya pekerjaan ini tentu saja tak mampu menggelar pernikahan mewah tapi di keluarga istriku. acara walimah digelar begitu meriah, maklum istriku adalah anak tunggal.
Sekali lagi aku memang merasa begitukecil dihadapan keluarganya tapi istriku yang sholehah itu selalu membesarkan hatiku. Dia melayaniku bagai Rajanya, dia sering mengatakan "Surga bagi seorang istri adalah dibawah keridhoan suaminya, jika mas ridho padaku maka Allaah pun akan ridho padaku"

     Duhai Istriku betapa bahagianya aku telah memenangkan hatimu, memilikumu. Aku yakin ada beberapa laki-laki yang harus gigit jari saat aku meminangmu, ketika kau bersedia menjadi istriku dan aku juga yakin ada beberapa laki-laki yang iri padaku karena akulah yang mampu meluluhkan hatimu.
Aku tak mampu mencegahnya ketika dia memint izin kembali ketempat kerjanya. Memang kepulangannya dan menikah denganku adalah hanya cuti liburan 2 Minggu yang diberikan majikannya. Ketika itu aku memang belum mampu memberinya nafkah lahir karena statusku sebagai pengangguran belum ada perubahan. Sedikit banyak aku memang menggantungkan harapanku pada kepergiannya, ya harapan dia memberiku modal untuk membuka usaha atau jalan untuk mendapatkan pekerjaan.
Tepat dugaanku dia istriku yang kucinta ternyata mencarikanku pekerjaan, entah sudah berapa banyak kenalannya yang dia mintai bantuan untuk mencarikanku pekerjaan. Sampai akhirnya aku dimantanya ke Surabaya untuk mengikuti tes security disalah satu perusahaan jasa keamanan.Tak hanya sampai disitu perjuangan istriku, dari mengirimiku uang sebagai biaya ke Surabaya sampai memikirkan tempat tinggalku disana selama aku belum mendapat kepastian kerja.
Dirumah salah satu kerabatnyaaku tinggal, itupun atas rekomendasi istriku.

     Pekerjaanpun hampir kudapat,entah ini ujian atau teguran, ketikaaku sudah mulai menata hidupku dikota Metropolitan inidan mempersiapkan diri agar istriku segera pulang, karena aku akn mendapatkan pekerjaan ayahku sakit. Aku pulang begitu saja tanpa memberitau istriku. Aku MD dari tempat magangku sebagai security dan pulang. Hingga akhirnya istriku mengetahui alas an kepulanganku.
Aku merasakan nada kekecewaan pada istriku tapi apa boleh buat aku juga tak begitu nyaman ditempat kerja itu gak kerasaan.Walau ribuan pengertian juga semangat dari istriku agar aku kembali bekerja aku tetap tak mau. Entah kenapa aku begitu egois kala itu, meski aku tau orang tuaku begitu membutuhkan biaya untuk berobat. Yang ada dalam otakku istriku punya gaji tiap bulan dan ia pasti tak akan membiarkan ku kesulitan dan pasti jika aku meminta kiriman untukpengobatan orang tuaku pasti dia bias carikan. Karena aku tau dan faham betul kwajiban dan tanggung jawab terhadap orang tua. Ku akui sedikit banyak aku jadi memanfaatkannya yang bekerja keluar negri.

    Waktu berlalu, berbagai usaha dagang telah ku coba. Tentu saja dengn modal yang kuminta dari istriku tapi tak ada yang berhasil.
Sejak hari pernikahan sampai sekarang di tahun ke dua usia pernikahan kami, sepeserpun aku memang belum pernah memberikan nafkah lahir untuk istriku. Bahkan mahar yang kuberikan padanya dulu saat ijab qobul aku sudah lupa tapi pasti uang untuk aku membeli mahar(seperangkat alat sholat dan Al-Qur'an) juga sudah tercampur dari uang pemberiannya sebelum pernikahan kami. Karena pada saat itu memang aku tak berpenghasilan.
Aku juga sudah tak bias lagi menghitung, sudah berapa kali istriku memberiku uang hasil kerjanya entah dalam hituan ribuan hingga jutan.
Selain itu entah berapa kali sudah, istriku begitu sering mengingatkan aku tentang sholat wajib dan juga sunnah-sunnahnya, tapi aku jarang sekali mengindahkannya. Aku menganggapka seperti ustadzah yang lagi ceramah di radio, habis ku matikan radionya hilang sudah suara dan nasehatnya. Aku tak pernah mau tau betapa yang dilakuknnya demikabaikanku untuk menguatkan iamnku. Seharusnya aku bersyukur memilinya, memiliki penyeimbang imanku seperti dia. Tapi aku selalu saja hanya memikirkan materi dan materi saja. Keegoisanku membutakan mata hatiku hingga aku pernah kalap melontarkan kalimat diluar control.

Aku tak pernah berfikir realistis ketika aku sering menyudutkan istrku dengan kesalahan2 nya juga keputusannya bekerja ke luar negeri. Aku tak pernah memikirkan penderitaannyamenjadi seorang pekerja Rumah Tangga di Negri orang. Aku tak pernah membayangkan bagaimana dia kelaparan,karena tak sepeserpun pegang uang saat belum gajian. Tapi aku malah membebaninya dengan minta kiriman uang, uang dan uang.
Aku bahkan belum melakukan kewajibanku sebagai suami yag melindunginya disaat dalam bahaya, yang mendampinginya saat ia terpuruk, menjaganya kala ia sakit dan memberinya nafkah. Aku selalu menjadikan kondisiku yang sedang kesulitan sebgai alas an meminta kiriman uang. Aku jadikan alas an kejauhan kami untuk tak memberinya nafkah. Aku selalu menuntut hakku sebagai suaminya tanpa memberikan haknya sebaga iistriku.

     Maafkan suamimu ini yang tak mampu membimbingmu, bahkan aku menjerumuskanmu pada posisi yang sangat terjepit antara ketaatanmu padaku ( suamimu ) dan kepatuhanmu pada Ibumu ( orang tuamu ).
Mata hatiku tertutup dari semua perhatianmu padaku juga orang tuaku. Telingaku tersumbat dari semua nasehatmu dalam segala bentuk ibadah dan tanggung jawab. Aku tak pernah bias belajar dari kesalahan-kesalahan yang perah kulakukan. Entah kenapa aku begitu egois mengukur segalanya dengan tumpukan uang, dengan materi. Ketika aku mendapatkan masalah,aku datang padamu meminta bantuan. Ketika kau mampu membantuku aku akan memberimu perhatian namun saat kau tak kuasa memberi pa yang ku minta dan hanya mampu menenangkan hatiku aku akan marah. Dan kembali akan menyalahkan kepergianmuke Luar Negri. Walau jika saja aku menyadari semua kau lakukan demi aku (suamimu) dan masa kita.
Tapi aku tak pernah mengingat pemberian dan pengorbananmu itu. Maafkan aku Istriku.....

     Keras kepalaku membuatmu harus menahan sesak dan sakit sebab aku tak mampu memberikan image baik dihadapan keluargamu. Aku tak bisa menunjukkan pada mereka sebagai menantu yang baik. Walau jjujur kuakui kau selalu berusaha menempatkanku pada posisi terbaik dan memberiku jalan menjadi yang terbaik.

    Duhai Istriku,,,,,,,,,,,,,,maafkanlah aku. Aku yang kini mulai merintis usaha dengan bantuanmu masih saja membebanimu.Aku yang kin bukan lagi pengangguran masih saja meminta jerih payahmu. Seharusnya saatnya aku yang meringankan bebanmu. Saatnya aku yang menanggung biaya hidup kita. Saatnya aku tak membiarkanmu terlunta-lunta jauh dari keluarga. Seharusnya saatnya aku menempatkanmu menjadi ratu dalam Istana Rumahku. Tapi gemerlap dunia benar-benar membutakan mataku. masih saja kurasa kurang dan kurang. Aku masih saja meminta uang padamu dengan ribuan alasnku.
Jujur aku menginginkan ragamu disampingku tapi disisi lain aku juga masih meginginkan uangmu.
Bidadariku,,,,,sungguh maafkan aku yang selalu membuatmu menangis. Maafkan aku yang tak mampu menjadi Imam terbaik untukmu. Maafkan aku Istriku,,,,,
Aku sungguh laki-laki bodoh yang menyia-nyiakanmu, Aku laki-laki merugi yang tak mendengar nasehat dan masukanmu sebagai istriku. Aku laki-laki yang kufur yang tak mampu mensyukuri nikmat bidadari sholehah dalam dirimu.

     Maafkanlah aku istriku,,,,,aku hanya mampu menyampaikan kalimat-kalimat pada tulisan ini karna aku sungguh tak punya keberanian setelah aku menusuk hatimu dengan duri kalimat sms ku, yang kutuliskan "Aku ingin menikah lagi, dan mengikhaskanmu" saat kau tak lagi mengirimiku uang yang kubutuhkan. Aku sungguh egois, setelah kau membacanya aku yakin bulir-bulir benimg kembali mengalir bagai anak sungai menyebrangi pipimu. Dan kau hanya terdiam, tertunduk dibalik jilbab panjangmu.
Maafkan salahku,,,,,,,,,bidadariku sungguh maafkan aku yang telah menjatuhkan Thalak padamu.

                                                   Maafkan Aku istriku



* Diceritakan oleh NN pada penulis

23.52...8 Clear Water Bay
Jum'at, 5 Syawal 1435 H






*ZRJ*