Monday, June 10, 2013

~~*~~ Sopan Santun ~~*~~ oleh : Ustadz Herman Budianto (Dompet Dhuafa Republika)


Assalamu'alaykum saudara/i di
jalan Allah.
Unggah Ungguh / Sopan Santun Yg
Muda kepada yg Tua
_________________________
Masih teringat dulu nasehat dari
mbak/nenek dan juga orang tua :"
Le, karo wong sing luwi tuwo kuwi
kudu nduwe unggah-ungguh. Yen
mlaku neng ngarep wong sing
luwih tua yo ngomong Nuwun
sewu. Yen arep matur karo sing
luwih tuo yo nuwun sewu, sing
apik ngomonge, ojo wani nggetak-
nggetak, opo maneh nyeneni.
Senadyan awakmu luwih sugih,
luwih linuwih ilmumu, ojo
ndadekne wani lan kumowani."
Artinya : Nak, kalau dengan orang
yg lebh tua itu, harus punya sopan
santun.Kalau lewat bilang permisi.
Kalau berrbicara juga permisi, yg
baik bicaranya, jangan
membentak-bentak, apalagi
memarahi. Walau kamu lebih kaya,
lebih berilmu, jangan berani dan
kurang ajar.
Pepeling/pesan ini selalu melekat
dalam hati, dan alhamdulillah selalu
berusaha menjalankan dengan
sebaik-baiknya.
Ajaran Jawa ini ternyata bukan
hanya budaya Jawa/budaya Timur
saja, ternyata Islampun mengatur
adab/unggah-ungguh/sopan
santun anak muda kepada yg tua.
Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam telah mewanti-wanti
ummatnya akan pentingnya adab
ini :
"Bukanlah termasuk golongan kami
orang yang tidak menyayangi
orang muda diantara kami, dan
tidak mengetahui kemuliaan orang-
orang yang tua diantara kami" (HR.
At-Tirmidzy dari Abdullah bin 'Amr
radhiyallahu 'anhu)
Imam At-Tirmidzy rahimahullah
berkata:
"Berkata sebagian ulama bahwa
makna sabda Nabi shallallahu
'alaihi wasallam "Bukan termasuk
golonganku" adalah "Bukan
termasuk sunnah kami, bukan
termasuk adab kami" (Sunan At
Tirimidzi)
Hadist di atas dengan jelas
memberikan pengertian kepada kita
tentang keutamaan menghormati
orang tua atau orang yang lebih tua
daripada kita, menghormati mereka
adalah termasuk sunnah Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam, dan
orang yang tidak menghormati
mereka berarti tidak mengikuti
sunnah Nabi shallallahu 'alaihi wa
sallam dalam masalah ini.
Demikian pula Rasulullah
shallallahu 'alaihi wa sallam
bersabda:
"Jibril shallallahu 'alaihi wasallam
telah menyuruhku untuk
mendahulukan orang-orang yang
lebih tua" (HR. Ahmad)
"Sesungguhnya termasuk
mengagungkan Allah adalah
menghormati orang muslim yang
sudah tua" (HR. Abu Dawud, dari
Abu Musa Al Asy'ary radhiyallahu
'anhu)
Beberapa kisah menghormati orang
yg lebih tua
1. Berkata Samurah bin Jundub
radhiyallahu 'anhu:
"Sungguh aku dahulu di zaman
Rasulullah shallallahu 'alaihi wa
sallam adalah seorang anak, dan
aku telah menghafal (hadist-
hadist) dari beliau, dan tidaklah
menghalangiku untuk
mengucapkannya kecuali karena
disana ada orang-orang yang lebih
tua daripada diriku" (Diriwayatkan
oleh Imam Muslim dalam
Shahihnya)
2. Malik bin Mighwal rahimahullah
berkata:
"Dahulu aku berjalan bersama
Thalhah bin Musharrif, sampailah
kami ke sebuah jalan sempit, maka
beliaupun mendahuluiku, seraya
berkata kepadaku: Seandainya aku
mengetahui bahwa engkau lebih
tua satu hari daripada aku niscaya
aku tidak akan
mendahuluimu" (Diriwayatkan oleh
Al-Khathiib Al Baghdaady dalam Al
Jaami' li Akhlaaqi Ar Raawii wa
Aadaabi As Saami')
3. Ya'qub bin Sufyan rahimahullah
bercerita:
"Telah sampai kepadaku kabar
bahwa Al Hasan dan Ali, anaknya
Shalih, adalah dua anak yang
kembar; Al Hasan lahir sebelum Ali.
Tidaklah Al Hasan dan Ali duduk
bersama di sebuah majelis kecuali
Ali duduk lebih rendah daripada Al
Hasan; dan tidaklah Ali berbicara
ketika Al Hasan berbicara apabila
keduanya berada dalam satu
majelis" (Diriwayatkan oleh Al-
Khathiib Al Baghdaady dalam Al
Jaami' li Akhlaaqi Ar Raawii wa
Aadaabi As Saami')
Diantara contoh adab yang patut
diamalkan terhadap orang yang
lebih tua:
1. Menempatkannya di tempat yang
layak ketika di sebuah majelis.
2. Tidak membentak, meledek dan
melawan bila dinasehati
3. Menyambut kedatangannya
dengan ucapan yang baik.
4. Berusaha tidak duduk di tempat
yang lebih tinggi daripada tempat
duduknya.
5. Tidak menyelonjorkan kaki di
hadapannya.
6. Mendengarkan apabila beliau
sedang berbicara.
7. Tidak memotong ucapannya
ketika sedang berbicara.
8. Memanggilnya dengan panggilan
yang terhormat yang sesuai dengan
kedudukan beliau seperti bapak,
ustadz, dokter, professor, mas,
mbah dan lain-lain.
9. Mendahulukannya ketika makan,
minum dan lain-lain.
10.Lebih dahulu mengucap salam,
menyapa, dan berjabat tangan.
Semoga kita bisa mengamalkan
adab ini, sehingga terjadi
keharmonisan dalam komunikasi
dan indahnya dalam berinteraksi
diantara sesama manusia.
Tidak akan kita temukan lagi
ungkapan : Bocah kok ora nduwe
udel. Pecicilan, ora nduwe unggah
ungguh...
Nuwuuuun sewuuuuuu menawi
wonten klenta klentunipun ...Mohon
maaf bila ada kesalahan