Friday, November 28, 2014

Ikhlas bukan berarti Pasrah

    Terkadang kita harus membohongi hati untuk terlihat kuat dihadapan orang. Tak jarang kita menyembunyikan duka ketika kita harus tampak ceria dihadapan banyak orang. Ini kenyataan yang srlama ini kuhadapi. Hingga tak jarang perlawananku dengan rapuhnya hatiku menjadikanku manusia galak yang bisa dibilang kejam. Aku tak pernah ingin menjadi manusia sekeras batu. Aku tak pernah mau membentuk karakter segarang karang. Dibalik cassing yang tampak aku hanya manusia lemah yang mencoba menutupi kelemahanku dengan ketegasan dan kekerasan. Mungkin caraku salah. Aku yang ingin tampak tahan banting dihadapan banyak orang. Tapi ketika sendiri aku hanya bergumul dengan kecengengan ini,

Meluapkan kekecewaan dengan airmata yang terkadang hingga menghabiskan stock yang ada.
Kadang nyerah dengan semua ini, sudah malas sekali aku memperjuangkannya. Tapi NO...... selama harapan untuk nasa depan itu belum bernilai 0% aku gak boleh nyerah.

Kemarin aku gagal, yang kudapatkan tak sesuai keinginan, aku harus ingat jika Allah membuat kemarin sempurna maka Allah tak akan ciptakan hari ini untuk berusaha lagi.
Berusaha dan berusaha.
Aku tak pernah boleh pasrah dengan keadaan, sama sekali gak boleh.
Ikhlas bukan berarti menyerah dan pasrah tapi menerima kenyataan dan berusaha untuk lebih baik lagi ke depan.

Must be Strong and Stronger

Thursday, November 13, 2014

"""SIRAH NABAWIYAH""" #1

@tausiyahku

Sirah Nabi #1 :

Alasan Dipilihnya Jazirah Arab sebagai tempat tumbuh dan berkembangnya Islam

Subhanak, Maha suci Engkau ya Rabb yang tak pernah salah, semuanya telah terukur~

Utk menjelaskan knp dipilihnya jazirah Arab sbg tempat tumbuh dan brkembangnya Islam, perlu diketahui letak geografis jazirah Arab dan tabiat bangsa Arab sebelum hadirnya Islam yg dibawa Nabi Muhammad saw.

Jazirah Arabia terletak diantara negara-negara adidaya yg tengah berkuasa, yaitu Persia dan Romawi. Kemudian setelahnya ada India dan Yunani.

Persia bak ladang subur berbagai khayalan, keagaman, dan filosof saling bertentangan. Zoroasterisme, adalah paham yg dianut oleh penguasa persia. Ajaran utamanya adalah mengutamakan perkawinan seseorang dgn ibunya, anak perempuannya atau saudaranya.

Selain itu di Persia terdapat ajaran Mazdakia, menurut Imam Syahrustani, ajaran ini berdasar pada filsafat lain. Diantara ajarannya adalah mjdkan harta dan manusia sbg serikat. Bebas dibagi-bagi. Ajaran ini disambut gempita oleh para pengumbar Hawa Nafsu.

Sementara Romawi, tengah terjerembab pada paham kolonialisme. Negeri ini terlibat pertentangan agama, Romawi dan Nasrani. Ketimpangan negeri ini tak kalah bejatnya. Mereka berambisi mengembangkan agama kristen dan mempermainkannya sesuai hawa nafsu yg serakah.

Jika bicara Yunani, tentu kita telah tau bahwa negeri ini tenggelam dalam mitos-mitos verbal yg tak memberi manfaat sedikitpun.

Demikian pula India, sebagai mana dikatakan Abul Hasan an-Nadawi dan telah disepakati bahwa negeri ini sdg berada pd puncak kebejatan disegala sisi, agama, akhlak, maupun sosial.

Perlu digaris bawahi, kemerosotan2 yg dialami negeri2 tsb adalah karena satu hal yaitu, karena peradaban dan kebudayaan mereka didasarkan pada nilai2 materialistik semata, tnp ada satupun nilai moral yg dpt mengarahkan mereka ke jalan yg benar.

Pada masa itu jazirah Arab hidup dlm tenang, jauh dari kepincangan akhlak dan moral yg didasari sifat materialistik. Meskipun kita tau bahwa di Arab saat itu, penguburan hidup2 anak perempuan tengah 'populer'. Tapi mari kita pahami alasan mereka.

Dibanding negara Persia, Jazirah Arab tak memiliki kemewahan yg dpt memungkinkan mereka kreatif dan pandai menciptakan kemerosotan2, filsafat keserbabolehan dan kebejatan moral yg dikemas atas nama agama.

Mereka juga tak memiliki kekuatan militer sekuat Romawi yg mendorong mereka melakukan ekspansi ke negara2 tetangga. Mereka jg tak memiliki filosofi2 khayalan dan mitos2 seperti bangsa Yunani.

Karakteristik mereka spt bahan baku yg siap diolah. Masih menampakkan fitrahnya sbg manusia mulia. Setia, penolong, dermawan, rasa harga diri dan kesucian. Hny saja mereka tak memiliki pengarah yg akan mengungkapkan jalan ke arah itu. Akibatnya mereka sesat. Membunuh anak dgn dalih kemuliaan dan kesucian, memusnahkan harta dgn alasan kedermawanan, dan memicu peperangan dgn dalih harga diri dan kepahlawanan.

"Dan sesungguhnya kamu sebelum itu benar2 termasuk orang2 yg sesat" (QS. Al-Baqarah: 198)

Maka setelah kita ketahui tabiat dan letak geografis Jazirah Arab kita dapat memaknai secara Ilahiyah kenapa Allah memilih Jazirah Arab sbg tempat tumbuh & brkembangnya Islam.

Dengan kata lain saat itu Arab tengah berada pada masa pencarian. Mereka menyembah Allah tapi tak tau cara, sehingga mereka menyembah berhala Al-latta dan Al-Uzza yg sebenarnya adalah orang2 shalih diantara mereka dahulu. Untuk itulah diutus seorang manusia mulia utk mengarahkan mereka, karena sejatinya tabiat dan letak geografis mereka menjadi modal yg amat berharga bagi dakwah Rasulullah saw.

Wallahu a'lam