Tuesday, May 14, 2013

~~~> Tak seteguh mentari <~~~

:::;; bantu aku melupakanmu, jika
memang kau tak ingin
denganku :::::

kau menjauhiku seperti malam
yang berlalu

harapan yang kau tawarkan seperti
mimpi yang hilang dlm wkt
semalam

janji yang kau ikrarkan tak seteguh
janji mentari

aku hanya mampu tetap setia disini
meski kau tak ubahnya pelaut yang
singgah dalam sekejap
di pelabuhan hati ini
aku sudah terbiasa tersakiti......

Sunday, May 5, 2013

~~*~~ Biar ini Suratan ~~*~~

Masih,,,debar malu di awal kita
bertemu. Tersipu dihadapan
keluargaku. Rona syukurku yang
terlukis dalam bulir bening dipipi.
Menjaga marwah kita hindari
khalwat. Kupasrahkan dan aku
ridho menjadi bagianmu. Ku
hempas semua luka, kusajikan rona
suka untuk kau bahagia. Jabat erat
tanganmu dgn waliku, menegaskan
kau siap menjadi imanku, kau siap
menjadi dahan ku berpegang kala
topan menerpa. Aku menjadikanmu
rajaku.
Itu dulu......
Topan itu telah mematahkan
dahanku.....
Badai itu telah menghancurkan
bahteraku.....
Kau hempaskan aku dalam rasa
yang tercabik menjadi perca.....
Tanpa permisi dan tanpa beban
kau buang.....
Kemana rasa yang dulu kau bawa,
kelembutan yang kau sajikan di
depan orang tua....
ﻳﺎ ﺍﻟﻠﻪ ......
Ujian harta_Mu melenakan
imamku,,,
Cabaran wanita memalingkan dia
dariku,,,
Kejauhanku menjadi amunisinya,,,
Meletakkan ku pada tempat
bersalah...
ﻳﺎ ﺭﺑﻲ .....
Tunjukkan jalan untuk nya.
*untuk seseorang yg telah
menjatuhkan airmataku*

~~*~~ Titik tempat_Q ~~*~~

Suatu ketika Dia mengantarkanku pada titik baja, kuat, pantang menyerah. Berusaha meridhokan diri pada semua cabaran yang Dia beri. Memperjuangkan hak sampai titik lelah yang kusamarkan meskipun nyata kurasakan.

Suatu ketika kubalut jiwaku dengan jiwa Asiyah (istri Fir'aun) tabah dalam semua sikap suaminya. Yakinku aku mampu, melakukannya.
Pada garda lain, aku jelmakan diri menjadi Zainab binti Muhammad SAW, membela suami tercintanya, walaupun begitu menentang ayahandanya. Aku membela suamiku dihadapan keluargaku. Bagiku dia Imam dunia akhiratku. Kulakukan segalanya demi keutuhan rumah tanggaku.
Berat memang ketika perjuangan itu hnya aku seorang yg mempertahankan.

Manusia hanya mampu berusaha, sedangkan Allaah lah Maha Penentunya.
Aku menyadari betapa tak sempurnanya diri ini, aku memahami betapa tak berdaya nya diri tanpa Kasih_ Nya.
Aku hanya seorang hamba yang berusaha menjalankan perintah_Nya dan mematuhi Rosul_Nya.
Berkorban demi keutuhan rumah tanggaku, menjadikan suamiku no 1. Yaa Allaah,,,,,,kenapa Kau dekatkan aku dengan perbuatan halal yang Kau benci. Jika hendak Kau pisahkan kami, kenapa Kau pertemukan m Kau satukan kami dalam tali suci.

Aku malu pada pengetahuanku, aku malu pada Mu...

Jika dulu Kau membawaku pada titik terkuat, saat ini Kau menempatkanku pada titik terlemahku.

Yaa Robb,,,,,
Kuatkan aku menyimpan ini dari mereka yang tak mengetahui,,,
Biaskan senyumku meski qolbu tersayat perih n sakit tiada peri,,,
Ridhokan aku menjalani ini hanya bersama_Mu.