Bersandar pada puing-puing asaku
Menerawang pada khayalan malamku
Bulir bening kelopak mata menjadi teman sejatiku
Hanya itu yang mampu kulakukan
Hembusan angin kencang diluar sana
Seakan berpartisipasi mencabik-cabik hatiku
Aku lelah hidupku tak ada gunanya
Ingin mati namun aku masih takut dosa
Tubuh ringkih ini begitu sering tersakiti
Jiwa rentan ini seakan tak sanggup lagi
Aku ingin berlari jauh dan jauh berlari
Meninggalkan segala dera luka yang sedang kurasa
Tamaran yang begitu menyakitkan
Membekas dihati meninggalkan jejak luka
Dengan susah payah aku menutupnya
Walau kian hari luka itu kian menganganga
[Rey,2Rajab1433]
No comments:
Post a Comment