Kami masih duduk di tempat yang sama sejak kami bertemu di taman samping sebuah Masjid di daerah dekat tempatku kerja. Ketika itu kita sama2 sedang udzur karena aktivitas yang kadang menyita waktu jadi ketika kami bisa bersama kami manfaatkan untuk sharring bersama. Pada bagian lalu mbak menceritakan ketika putri kecilnya terlahir namun keluarga suaminya tak pernah mengakuinya.
"Aku tak bisa berbuat apa2 dek,hanya pasrah dengan apa yang telah Allah gariskan untuk ku" ungkapnya saat itu.
Aku mencoba untuk menjadi istri dan ibu seutuhnya,hingga aku mulai belajar mencintai suamiku karena aku melihat anakku. Apa yang akan terjadi nanti jika aku hanya mementingkan ego ku tanpa memperdulikan putriku yang juga membutuhkan kasih sayang tak cuma dari ku tp juga dari ayah nya. Aku hadapi walau tangan suamiku masih sering mendarat di wajahku. Hingga Allah pun menganugerahkan janin kembali di rahimku. Aku hamil untuk yang kedua,rasa takut dan cemas menyelimuti ku, aku takut perlakuan suamiku menjadi2. Hingga aku tak berani mengatakan padanya tentang kehamilanku. Kekerasan suamiku masih saja terjadi,pukulan juga tendangan masih sering ku alami. Hingga pernah suatu malam aku lari ke rumah tetangga meminta perlindungan,aku tak ingin janin yag ku kandung dia tendang. Saat itu aku takut sekali tapi alhamdulillah tetanggaku telah tau bagaimana sikap suami ku,dan mereka menyuruhku masuk dalam kamar lalu ketika suamiku datang mencarai mrk katakan tdk tau dan seolah juga ikut bingung mencari2.
Waktu berlalu hingga akhirnya kulahirkan putriku dg selamat,dia cantik dan memang mirip suamiku.
Alhamdulillah ketika putri kedua ku terlahir perangai suamiku sedikit demi sedikit beribah,dua mulai menyayangiku dan putrinya. Kami hidup bersama layaknya yang lain,kami membuka usaha katering bersama. Aku berusaha melupakan semua ketika suamiku meminta maaf padaku tentang perlakuannya dahulu. Aku pun berusaha tuk bahagia. Kedua putriku pun beranjak besar,kebutuhan kami pun mulai meningkat. Usaha kami sebenarnya berjalan lancar tapi tiba2 aku di kejutkan oleh tagihan utang yang di miliki suami ku,,,,50an juta lebih,dan aku tak tau itu uang untuk apa. Hanya dia beralasan padaku dulu dia gunakan uang itu untuk modal usahanya. Tapi apalah gunanya aku tanya toh tagihan tetap harus di bayar. Sementara usaha kami hanya cukup untuk keseharian dan biaya sekolah kedua putri kami,aku tak tau harus usaha apa untuk membayar uatang sebanyak itu, akhirnya dengan izin suamiku aku pun berangkat ke Hongkong. Tahun2 pertama di Hongkong aku bisa membantu membayarkan hutang suamiku,kalo pun masih ada tinggal beberapa juta saja dan aku pun juga mendengar usaha suamiku juga lancar jadi aku berfikir tak akan berlam2 aku segera pulang tapi tiba2 aku mendapat kabar yg mengejutkan, rumah kami du jual oleh suami ku. Untuk apa ? katanya untuk mbayar hutang,lalu uang yang ku kirim dia pakai untuk apa ? Pertanyaan2 itu tak ku temukan juga jawaban nya,tapi setelah beberapa waktu lamanya kembali bagai di sambar petir kabar yang ku dengar "suamiku menikah lagi". Aku bingung tak mampu menguasai diri hingga kesehatanku mulai tak terkontrol lagi ,aku ambruk n sering sakit. Fikiranku semakin tak karuan ketika putri sulungku mengirimkan pesan di tengah malam mengataka "Ma,,,,ayah gak pulang,kakak sakit dada terasa sesak sekali badan kakak panas" aku hanya bisa menelfonnya dan menyuruhnya tidur karena adiknya dititipkan ke kakak ku sedang dia tinggal di rumah tmpt peninggalan org tua ku sendiri.
Aku hanya terus berusaha bersabar tuh menjalani semua yang telah Allah titahkan, tapi apalah daya nya aku ,aku hanya pelaku hidup dengan keterbatasan ini. Aku pun juga harus menerima ucapan thalaq 3 suamiku melalui telfon. Aku masih ragu dengan ke syah an thalaq itu tp setelah aku tnya n konsultasi pada beberapa ustadz yg ku temui iya itu syah menjadi thalaq 3. Hancur hati ku,pupus sudah harapan ku tuk mencoba mempertahankan rumah tanggaku walau aku di madu. Aku sempat harus opname di Rumah Sakit demi mendengar putusan thalaq suamiku itu. Beberapa teman menyemangatiku tuk gak putus asa n semangat demi 2 buah hati ku.
Yaaa aku mulai bangkit dan semangat, kuasa Allah ketika aku sedang dalam masalah besar seseorang yg ku kenal dulu menghubungiku,dia adalah cinta pertama ku dulu,,,dia memberiku semangat untuk bisa sabar n tabah dlm menjalani hidup ini, Hubunganku dengan dia ,istri dan kedua putra nya pun terjalin baik. Hingga entah istrinya dapat kabar dari mana hingga dia tau aku org yg pernah mencintai suami nya. Tapi itu dulu dan aku tau betul posisiku sekarang. Tapi masalah baru muncul hingga istri mantan ku sering menerorku. Ya Allah apa kurang penderitaan yang ku alami. Tak cuma istrinya yg memusuhi ku kedua putranya yg telah menganggap ku sebagai budhe nya pun di isolasi tak boleh berbicara dg ku.
Ya sudah aku terima memang aku salah mungkin di hadapannnya,karena aku telah masuk dlm rumah tangga nya. Meskipun sebenarnya aku tak ingin, kalo saja mantan ku itu tak menghubungi ku lagi mungkin tak akan menambah masalhku.
Hh,,,,, semua telah terjadi apa guna ku sesali kini yg ada dlm benakku akan terus bekerja n beribadah untuk masa depan putriku. Aku kembali menanda tangani kontrk kerjaku dan insya Allah thn depan aku cuti pulang untuk menyelesaikan status hukum thalaq yg di lontarkan suamiku pada,aku akan mengurus perceraian itu.
Tutupnya dalam hempasan nafas panjang seolah dia i ngin sekali mengeluarkan semua beban yg ada.
Hingga beberapa minggu aku tak bertemu dengan nya lagi kami hany berkomunikasi lwt telfon karena kesibukan kami masing2 ketika libur.
Hingga 3 hari lalu aku menghubunginya kembali.....Dan dia bilang "Aku di agen dek,aku di terminite" , terkatup rapat bibrku,kaget karena memang baru saja dia katakan habis menandatangani kontrak bari dan rencana nya akan extend visa ke China bersamaku Minggu depan. katanya "ya karena sakit dulu dek,biasanya aku memijat nenek sampai 2 jam tapi waktu itu aku cm mampu 1 jam lebih ,dan esuk nya aku di suruh capye n di kembalikan ke agen....udah seminggu di sini aku belum dapatkan juga majikan baru"
Aku hanya mampu bergumam lirih "Skenario Allah memang tak bisa kita sangka" Lahawla walaquwwata illa billah"
(Dedicate to "MBAK",,,,,,,kisah hidup mu mampu membuatku mengerti betapa Allah menyayangi kita dengan caraNYA) semoga kesabaran n ketabahan selalu bersamamu,,,,semoga segera dapat majikan baru (*_*)
"Aku tak bisa berbuat apa2 dek,hanya pasrah dengan apa yang telah Allah gariskan untuk ku" ungkapnya saat itu.
Aku mencoba untuk menjadi istri dan ibu seutuhnya,hingga aku mulai belajar mencintai suamiku karena aku melihat anakku. Apa yang akan terjadi nanti jika aku hanya mementingkan ego ku tanpa memperdulikan putriku yang juga membutuhkan kasih sayang tak cuma dari ku tp juga dari ayah nya. Aku hadapi walau tangan suamiku masih sering mendarat di wajahku. Hingga Allah pun menganugerahkan janin kembali di rahimku. Aku hamil untuk yang kedua,rasa takut dan cemas menyelimuti ku, aku takut perlakuan suamiku menjadi2. Hingga aku tak berani mengatakan padanya tentang kehamilanku. Kekerasan suamiku masih saja terjadi,pukulan juga tendangan masih sering ku alami. Hingga pernah suatu malam aku lari ke rumah tetangga meminta perlindungan,aku tak ingin janin yag ku kandung dia tendang. Saat itu aku takut sekali tapi alhamdulillah tetanggaku telah tau bagaimana sikap suami ku,dan mereka menyuruhku masuk dalam kamar lalu ketika suamiku datang mencarai mrk katakan tdk tau dan seolah juga ikut bingung mencari2.
Waktu berlalu hingga akhirnya kulahirkan putriku dg selamat,dia cantik dan memang mirip suamiku.
Alhamdulillah ketika putri kedua ku terlahir perangai suamiku sedikit demi sedikit beribah,dua mulai menyayangiku dan putrinya. Kami hidup bersama layaknya yang lain,kami membuka usaha katering bersama. Aku berusaha melupakan semua ketika suamiku meminta maaf padaku tentang perlakuannya dahulu. Aku pun berusaha tuk bahagia. Kedua putriku pun beranjak besar,kebutuhan kami pun mulai meningkat. Usaha kami sebenarnya berjalan lancar tapi tiba2 aku di kejutkan oleh tagihan utang yang di miliki suami ku,,,,50an juta lebih,dan aku tak tau itu uang untuk apa. Hanya dia beralasan padaku dulu dia gunakan uang itu untuk modal usahanya. Tapi apalah gunanya aku tanya toh tagihan tetap harus di bayar. Sementara usaha kami hanya cukup untuk keseharian dan biaya sekolah kedua putri kami,aku tak tau harus usaha apa untuk membayar uatang sebanyak itu, akhirnya dengan izin suamiku aku pun berangkat ke Hongkong. Tahun2 pertama di Hongkong aku bisa membantu membayarkan hutang suamiku,kalo pun masih ada tinggal beberapa juta saja dan aku pun juga mendengar usaha suamiku juga lancar jadi aku berfikir tak akan berlam2 aku segera pulang tapi tiba2 aku mendapat kabar yg mengejutkan, rumah kami du jual oleh suami ku. Untuk apa ? katanya untuk mbayar hutang,lalu uang yang ku kirim dia pakai untuk apa ? Pertanyaan2 itu tak ku temukan juga jawaban nya,tapi setelah beberapa waktu lamanya kembali bagai di sambar petir kabar yang ku dengar "suamiku menikah lagi". Aku bingung tak mampu menguasai diri hingga kesehatanku mulai tak terkontrol lagi ,aku ambruk n sering sakit. Fikiranku semakin tak karuan ketika putri sulungku mengirimkan pesan di tengah malam mengataka "Ma,,,,ayah gak pulang,kakak sakit dada terasa sesak sekali badan kakak panas" aku hanya bisa menelfonnya dan menyuruhnya tidur karena adiknya dititipkan ke kakak ku sedang dia tinggal di rumah tmpt peninggalan org tua ku sendiri.
Aku hanya terus berusaha bersabar tuh menjalani semua yang telah Allah titahkan, tapi apalah daya nya aku ,aku hanya pelaku hidup dengan keterbatasan ini. Aku pun juga harus menerima ucapan thalaq 3 suamiku melalui telfon. Aku masih ragu dengan ke syah an thalaq itu tp setelah aku tnya n konsultasi pada beberapa ustadz yg ku temui iya itu syah menjadi thalaq 3. Hancur hati ku,pupus sudah harapan ku tuk mencoba mempertahankan rumah tanggaku walau aku di madu. Aku sempat harus opname di Rumah Sakit demi mendengar putusan thalaq suamiku itu. Beberapa teman menyemangatiku tuk gak putus asa n semangat demi 2 buah hati ku.
Yaaa aku mulai bangkit dan semangat, kuasa Allah ketika aku sedang dalam masalah besar seseorang yg ku kenal dulu menghubungiku,dia adalah cinta pertama ku dulu,,,dia memberiku semangat untuk bisa sabar n tabah dlm menjalani hidup ini, Hubunganku dengan dia ,istri dan kedua putra nya pun terjalin baik. Hingga entah istrinya dapat kabar dari mana hingga dia tau aku org yg pernah mencintai suami nya. Tapi itu dulu dan aku tau betul posisiku sekarang. Tapi masalah baru muncul hingga istri mantan ku sering menerorku. Ya Allah apa kurang penderitaan yang ku alami. Tak cuma istrinya yg memusuhi ku kedua putranya yg telah menganggap ku sebagai budhe nya pun di isolasi tak boleh berbicara dg ku.
Ya sudah aku terima memang aku salah mungkin di hadapannnya,karena aku telah masuk dlm rumah tangga nya. Meskipun sebenarnya aku tak ingin, kalo saja mantan ku itu tak menghubungi ku lagi mungkin tak akan menambah masalhku.
Hh,,,,, semua telah terjadi apa guna ku sesali kini yg ada dlm benakku akan terus bekerja n beribadah untuk masa depan putriku. Aku kembali menanda tangani kontrk kerjaku dan insya Allah thn depan aku cuti pulang untuk menyelesaikan status hukum thalaq yg di lontarkan suamiku pada,aku akan mengurus perceraian itu.
Tutupnya dalam hempasan nafas panjang seolah dia i ngin sekali mengeluarkan semua beban yg ada.
Hingga beberapa minggu aku tak bertemu dengan nya lagi kami hany berkomunikasi lwt telfon karena kesibukan kami masing2 ketika libur.
Hingga 3 hari lalu aku menghubunginya kembali.....Dan dia bilang "Aku di agen dek,aku di terminite" , terkatup rapat bibrku,kaget karena memang baru saja dia katakan habis menandatangani kontrak bari dan rencana nya akan extend visa ke China bersamaku Minggu depan. katanya "ya karena sakit dulu dek,biasanya aku memijat nenek sampai 2 jam tapi waktu itu aku cm mampu 1 jam lebih ,dan esuk nya aku di suruh capye n di kembalikan ke agen....udah seminggu di sini aku belum dapatkan juga majikan baru"
Aku hanya mampu bergumam lirih "Skenario Allah memang tak bisa kita sangka" Lahawla walaquwwata illa billah"
(Dedicate to "MBAK",,,,,,,kisah hidup mu mampu membuatku mengerti betapa Allah menyayangi kita dengan caraNYA) semoga kesabaran n ketabahan selalu bersamamu,,,,semoga segera dapat majikan baru (*_*)
No comments:
Post a Comment