Etika Menjawab Pertanyaan
Jika seseorang bertanyakan sesuatu kepadamu, maka jawablah pertanyaan itu sekiranya dirimu betul-betul memahami dan merasa mampu untuk menjawabnya secara tepat.
Namun jika dirimu ragu, atau apalagi tidak tahu jawapan dari pertanyaan itu. Maka akuilah ketidaktahuanmu itu secara jujur dan apa adanya. Jangan sampai rasa malu serta gensi memaksamu untuk menjawab pertanyaan itu karena ingin menutupi ketidaktahuanmu.
Begitulah Rasulullah yang mulia mengajarkan tentang etika menjawab pertanyaan.
Ketika Jibril datang bertanyakan tentang Islam maka baginda menjawabnya secara lengkap.
Begitupun ketika Jibril bertanyakan tentang iman dan ihsan, baginda menjawabnya secara tepat.
Namun, ketika Jibril bertanyakan tentang hari kiamat...
Maka dengan jujur baginda mengakui ketidaktahuannya. Baginda pun bersabda:
"Mal masulu bia'lama minas saail" (Tidaklah yang ditanya lebih mengetahui dibanding yang bertanya).
Lantas, Jibril mengalihkan pertanyaannya, meminta baginda menyebutkan tanda-tandanya.
Maka Rasulullahpun menjawabnya dengan sempurna.
Begitulah etika menjawab pertanyaan, yang diajarkan oleh Rasul yang mulia.
#satu pelajaran dari hadith kedua dari kitab arbain an Nawawi.
No comments:
Post a Comment