Buktikan Keimananmu Dengan Cinta💞
Subhanallah, betapa sempurnya agama (Islam) ini. Betapa lengkapnya agama ini.
Tidak ada satupun urusan manusia, melainkan kita akan menemukan panduannya dalam Islam.
Baik urusan yang besar maupun urusan yang kecil. Baik yang menyangkut urusan publik maupun urusan privasi. Semuanya tak terkecuali dari perhatian dan pengaturan Islam.
Begitupun tentang masalah cinta. Yang sepintas nampak hanya sekedar urusan gharizah basyariah (insting biologis) semata. Namun ternyata mendapat perhatian yang begitu besar dari Islam.
Betapa banyaknya ayat alquran yang berbicara tentangnya.
Betapa banyaknya hadits Rasulullah yang membicarakan tentang cinta. (Mudah-mudahan suatu saat kelak bisa menuliskan buku khusus: Ketika Rasulullah Berbicara Tentang Cinta)
Bahkan pembahasan cinta dalam Islam jauh lebih dalam dibanding pembahasan cinta oleh William Shakespeare's sekalipun.
Islam menempatkan cinta pada posisi yang begitu mulia.
Bahkan Rasulullah menyatakan bahwa cinta mempunyai hubungan yang sangat erat dengan keimanan.
Bahkan cinta menjadi salah satu ciri keimanan seseorang. Tidak sempurna iman seseorang, melainkan di dalam jiwanya bergelora rasa cinta.
Tetapi, sudah tentu bukan cinta sembarang cinta.
Bukan cinta yang membabi buta.
Bukan cinta yang didasari nafsu belaka.
Juga bukan yang hanya sekedar manis dibibir saja.
Tetapi cinta yang tumbuh dari lubuk jiwa yang paling dalam.
Cinta yang terlahir at as dasar lillah wa fillah.
Termasuk cinta dalam kategori ini adalah cinta terhadap saudaranya seiman.
Cinta yang disertai pengorbanan.
Cinta yang disertai semangat memberi tanpa berbelah bagi.
Memberikan yang terbaik kepada saudaranya, seperti dia mengingingkan sesuatu yang terbaik untuk dirinya.
Itulah cinta yang mesti dimiliki oleh setiap mukmin. Sebagai bukti keimanan yang bersemayam dalam kalbunya. Tidak sempurna keimanannya, melainkan telah tumbuh subur cintanya terhadap saudaranya.
لايؤمن أحدكم حتى يحب لأخيه ما يحب لنفسه.
"Tidak beriman salah seorang diantara kamu, sebelum dia mencintai saudaranya apa yang dia cintai untuk dirinya sendirinya."(HR. Bukhari&Muslim).
Kalimat لايؤمن أحدكم maksudnya tidaklah sempurna keimanan salah seorang diantara kamu.
Sedangkan kalimat مايحب لنفسه seperti dia mencintai kebaikan untuk dirinya.
Termasuk kategori يحب لأخيه مايحب لنفسه (mencintai untuk saudaranya apa yang dia cintai untuk dirinya sendiri) adalah menginginkan sesuatu kebaikan bagi saudaranya sebagaimana dia menginginkan kebaikan itu untuk dirinya sendiri.
Termasuk kategori يحب لأخيه مايحب لنفسه (mencintai untuk saudaranya apa yang dia cintai untuk dirinya sendiri) adalah membenci sesuatu keburukan bagi saudaranya, sebagamana dia membenci keburukan itu berlaku pada dirinya sendiri.
Wallahu a'lam bi al shawwab.
📚 Pelajaran dari hadits ketiga belas. Kitab Arbain An Nawawi.
@ M. Abu Syahida
# Semoga bermanfaat.
No comments:
Post a Comment