Ingin kusudahi tangisku
Tapi aku tak mampu
Hanya airmata ini yang menjadi temanku
Ingin kubutakan mataku
Hingga aku tak bisa membaca kalimat perpisahanmu
Ingin ku matikan perasaanku
Hingga tak kurasakan sakitnya ujian
Bagai bukit Uhud ditimpakan di kepalaku
Laksana badai tsunami menghempas ragaku
Aku tak lagi mampu berdiri dengan tegak
Aku tak kuasa lagi tersenyum dengan tenang
Aku tak sanggup lagi bernafas dengan lega
Aku tak bisa.............................
Tak lagi kupunya daya
Saat kau cukupkan semua
Tak adalagi gairah hidup
Saat kau tak ingin mempertahankan biduk kita
Aku tak kuasa tanpamu
Aku tak pernah ingin kehilanganku
Dua tahun lalu hatiku berbunga karenamu
Dua tahun lalu semangat hidupku menyala denganmu
Dua tahun lalu kumulai merangkai cinta bersamamu
Dua tahun lalu kuasa Allah yang menyatukan aku dan kamu
Sabtu malam dibandara itu
Pertama kali aku melihat wajahmu
Malam itu kumenjabat tanganmu
Dan kau bimbing tanganmu menyentuh keningku
Sabtu malam di Juanda itu
Aku bahagia hingga airmataku menetes tak sengaja
Dalam perjalanan itu
Kau genggam tanganku erat disampingmu
Dalam mobil malam itu kau kecup keningku berulang kali
Kau jadikan ku Ratu dalam kenangan itu
Kau menyuruhku meminum teh susu yang kau pesan
Dirumah makan itu kita bagai telah sering bertemu
Dirumah makan itu kenangan indah bersamamu
[12042012__22.38]
No comments:
Post a Comment